Sarung tinju

Sarung tinju

Sarung tinju ialah sarung tangan yang dikenakan oleh seorang petinju di tangannya untuk mengurangi lesi di tangannya selama pertandingan tinju. Tidak seperti cestus, sarung tinju melindungi kedua lawan, dan diadopsi sebagai peralatan wajib atas tinju tangan telanjang yang ada sebelumnya.

Sejarah

Penggambaran tinju di Timur Dekat dan Mesir kuno sekitar tahun 2000 SM menunjukkan kompetisi di mana para petarung menggunakan perban untuk menopang pergelangan tangan mereka. Penggambaran awal sarung tangan dalam tinju sudah ada sejak zaman Minoan Kreta sekitar tahun 1500 SM. Penggunaan pertahanan tangan dalam kompetisi tempur yang dilakukan untuk tujuan atletik telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Namun, sarung tangan tersebut sangat berbeda dari sarung tangan tinju modern, seperti halnya olahraga itu sendiri. Pada zaman Yunani kuno, mengikat potongan kulit di sekitar tangan sebagai perlindungan merupakan praktik yang umum dilakukan. Pada zaman Romawi, hal ini berevolusi menjadi cestus gladiator, ketika logam ditambahkan ke sarung tangan untuk menimbulkan lebih banyak kerusakan.

Tinju mengalami kebangkitan di Inggris sekitar abad ke-17. Banyak pertarungan yang dilakukan dengan tangan kosong dan tanpa aturan standar sampai Jack Broughton pada abad ke-18 memperkenalkan peraturan tinju yang dikenal sebagai Hukum Broughton, di mana sarung tangan hanya digunakan untuk tujuan pelatihan. Namun, banyak petinju yang masih lebih suka bertarung dengan tangan kosong hingga tahun 1867, ketika sarung tangan diwajibkan oleh Peraturan Marquis of Queensberry.

Sarung tinju modern mulai muncul mendekati akhir tahun 1890-an. Lebih dari seratus tahun pengembangan dan pengujian oleh beberapa produsen tinju dan nama-nama olahraga terbesar telah membantu menciptakan perlengkapan yang aman dan tahan lama.

Contoh olahraga yang memerlukan sarung tinju

• Tinju
• Lagga Inau Indoboxing
• Savate
• Sanshou
• Muay Thai